Banyak orang yang bertanya, "anak PR kok megang kamera?, untuk apa?" dan saat saya mengajar dikelas fotografi dan dokumentasi PR sebagai asisten dosen, saya banyak menemui mahasiswa/i PR yang tidak begitu antusias dengan fotografi dan menganggap fotografi tak ada kaitannya dengan perkerjaan mereka nanti sebagai PR, ada yang bertanya pul "kak, kita kan PR. Kok belajar foto?". Bagi mereka fotografi tidak penting untuk dipelajari sebagai PR bahakan menurut mereka tidak ada kaitannya sama sekali, menurut mereka Kerjaan PR yaitu, publik speaking, media relations dan meemanage citra organisasi
Mungkin ada benarnya, kamera jaman sekarang sudah canggih, tinggak jepret hasilnya sudah bagus dengan sendirinya dan banyak software edititing instan yang menawarkanmkemudahaan dalam mengedit foto, tapi apakah hanya sebatas kualitas foto yang bagus?
Media Relations
Dalam kegiatan media relations tentu kita akan membuat press release, news letter atau kegiatan publisitas PR lainnya yang memerlukan foto. Menurut frank jefkins di dalam buku public relation foto berfungsi untuk memperkuat isi tulisan dan tentunya membuat press release atau news letter tersebut menjadi lebih menarik, pernah dngar kata- kata "1 Foto menceritakan ribuan kata" dimana fungsi foto untuk memprejelas agar kita tau situasi, kondisi dan apa yang digambarkan tanpa harus mengeluarkan banyak kata. Nah!!!!!! bila kita tidak mengerti foto, bagaimana kita bisa menghasilkan foto yang mengandung unsur 5W+1H? lalu bagai mana kita mempercantik press release atau mempertegas isinya dengan foto bila kita tidak paham soal foto? tentu kita harus paham dulu mengenai cara membuat foto yang baik untuk dimasukan ke media PR yang kita buat.Disini jelas fotografi memiliki peran dalam media PR
Keperluan Dokumentasi
Seorang PR sering mengadakan sebuah acara atau event untuk membangun citra organisasi klien atau tempat mereka bekerja, dalam kegiatan event tentu perlu merekam dan mengabadikan event tersebut sebagai keperluan dokumentasi seperti foto dan video. Mendokumentasikan suatu acara memang terlihat mudah hanya jepret... jepret.. dan jepret.....! Apa benar? setelah event tersebut selesai apa yang dilakukan ? membuat laporan dan membutuhkan foto hasil dokumentasi, namun bila kita tidak paham cara memotret yang benar, bagai man hasilnya? Seperti yang saya bilang tadi foto yang baik harus mengandung 5W+1H, apalagi kita mendokumentasikan yang nantinya foto dalam laporan tersebut akan mempertegas situasi event, waktu dan tempat, kondisi (ilustrasi dalam sebuah liputan) dan yang terpenting sebagai alat bukti. selain itu nantinya foto-foto tersebut bisa juga dimuat dalam media massa atau akan digunakan lagi untuk keperluan company profile atau media PR yang lain, itu sebabnya foto dokumentasi juga harus memiliki nilai estetika, tidak asal jepret....!!!
kita Seorang PR memiliki tugas untuk membangun citra postif melalui media PR, tapi apa bisa dengan foto jelek yang dimuat di media PR tersebut?
Pentingkah Fotografi untuk seorang PR?
Menurut saya sangat penting, wlalupun setidaknya tidak bisa mengoperasikan kamera dengan baik atau memahami fotografi secara detail, namun setidaknya seorang PR harus tau cara menyortir foto untuk keperluan PR, dan tau foto yang mengandung usur 5W+1H, karena kelebihan fotografi adalah mampu merekam peristiwa yang aktual dan
membentuk sebuah citra di dalamnya.
apabila foto tidak disajikan dengan baik, maka
foto tersebut tidak bisa menyampaikan pesan dengan baik.
Apakah hanya itu saja keperluan fotografi untuk PR? sebenarnya masih banyak lagi, fotografi adalah sebuah pesan non verbal dan pesan non verbal ini berfungsi untuk memperkuat pesan verbal, itu sebabnya PR dan Fotografi sangat berkaitan
Contoh Kasus
Ketika saya magang di 2 perusahaan yang berbeda, saya merasakan langsung fungsi fotografi dalam kegiatan PR, pada sebuah perusahaan property, saya diminta membuat company profile, brosur dan news letter dengan foto yang hasu baru. dalam company profile tersebut saya harus menunjukan kegiatan yang dilakukan perusahaan, seperti apa suasana kantor dan iklim kerja melalui foto. disini saya belajar memotret sampai menyortir dan menyajikan foto dalam sebuah company profile. Setelah itu saya magang di salah satu perusahaan Media cetak terbesar di indonesia, disini saya diberi perkejaan mendokumentasikan sebuah event, dan saat saya mendokumentasikannya, hasil foto- foto tersebut dimuat di sebuah koran tempat saya magang. padahal sebelumnya mereka selalu menggunakan wartawan untuk meliput acara mereka. Andaikan saya tidak bisa memotret, mungkin pekerjaan saya saat magang hanya jadi photocopy, apa itu yanhg dilakukan seorang mahasiswa jurusan PR???
terimakasih sangat membantu hehehe
BalasHapus